Israel terus membatasi akses warga terhadap air bersih. Kontrolnya dibuat ketat,

“Barang siapa yang menggali air (sumur), maka tidak minum darinya makhluk hidup baik jin, manusia, dan burung, kecuali Allah memberinya pahala pada hari kiamat” (HR Bukhari)

Menurut PBB, lebih dari 30 km jaringan air, 11 sumur air tanah, 6000 tangki air, dan 840 sambungan air ke rumah warga rusak. Sumur yang sudah rusak parah pun jumlahnya mencapai 800. Akibatnya, 500.000 orang kehilangan akses air bersih.

Aliran air menuju rumah-rumah di Gaza tersendat. Mereka tidak setiap hari memperoleh aliran air bersih. Pasokan air yang mengalir ke rumah warga sangat terbatas. Hanya 48% rumah yang memperoleh aliran air 4-7 hari seminggu dan 39% hanya 2-3 hari seminggu.

Tak hanya itu, 96% dari akuifer pesisir Gaza, yang menjadi sumber air utama penduduk sudah tidak layak dikonsumsi manusia karena kadar klorida dan nitrat-nya 6 kali lebih tinggi dibanding pedoman WHO.

Krisis air bersih ini sangat mempengaruhi kehidupan saudara kita di Gaza. Mereka jadi rentan terkena penyakit karena minimnya air bersih dan sumur mereka terkontaminasi bahan kimia.

Sahabat MPA, bukankah wajib membantu saudara-saudara kita di Gaza yang semakin hari semakin kekurangan air bersih? Dengan membuatkan sumber air, kita tak hanya membantu saudara di Gaza. Tapi, kita juga mendapatkan pahala yang berlipat. Insya Allah

Saat ini MPA ingin kembali mengajak Sahabat untuk bergotong-royong membangun stasiun  sekaligus tangki air untuk saudara kita di Gaza.

Belum ada update